Adapun faktor lain, yakni pernyataan pimpinan Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengatakan bahwa para pembuat kebijakan harus siap merespon kemungkinan peningkatan inflasi berlanjut pada semester kedua tahun depan.
"Kalau kita lihat Jerome Powell juga tidak sungkan lagi mengatakan bahwa inflasi tidak lagi dalam kata sementara, tetapi lebih terlihat sebagai konsisten. Ini yang membuat the fed tidak sungkan untuk mempercepat taper tantrum dan menaikkan suku bunga pada tahun depan. Ini yang buat kita itu kian semakin pelik aja. Kurang lebih begitu kondisi market kita," jelas Nico.
Ia juga menjelaskan bahwasanya varian omicron ini akan memberikan dampak bagi bursa domestik. Ditambah lagi dengan pernyataan dari perusahaan-perusahaan farmasi Amerika Serikat yang mengatakan bahwa membutuhkan waktu tiga bulan untuk membuat vaksin yang baru.
"Yang bikin cemas lagi adalah perusahaan-perusahaan farmasi itu mengatakan membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan untuk bisa membuat vaksin baru. Oleh karena itu, indeks kita juga cukup ragu untuk menguat, tapi secara siklus, Desember adalah bulan yang memposisikan indeks berada di zona hijau. Jadi siklus ini diuji dengan melawan ketidakpastian," tukasnya. (TYO)