sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Volatil Berkat Pergerakan CDIA, Peluang ke 7.800 Masih Terbuka?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
29/07/2025 11:47 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (29/7/2025), sempat berayun dari zona merah ke hijau.
IHSG Volatil Berkat Pergerakan CDIA, Peluang ke 7.800 Masih Terbuka? (Foto:
IHSG Volatil Berkat Pergerakan CDIA, Peluang ke 7.800 Masih Terbuka? (Foto:

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (29/7/2025), sempat berayun dari zona merah ke hijau seiring gejolak harga saham-saham berkapitalisasi besar.

Perhatian pasar tertuju pada pergerakan saham anyar PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang sejak debutnya terus menanjak tajam dan kini mulai mengalami pelepasan dari batas auto rejection atas (ARA) di papan pemantauan khusus yang menggunakan skema full call auction (FCA).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.39 WIB, IHSG naik 0,17 persen ke level 7.626. Ini menjadi level tertinggi indeks acuan tersebut sejak akhir Oktober 2024.

IHSG menguat 2,50 persen dalam sepekan dan melonjak 9,94 persen dalam sebulan belakangan.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan IHSG saat ini berada dalam fase yang cukup dinamis. Ia menyebut, terbukanya ARA dari CDIA besutan Prajogo Pangestu bisa menjadi salah satu pemicu utama gejolak indeks.

Saham CDIA melonjak luar biasa sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025, dengan kenaikan akumulatif 892 persen berkat ARA berjilid-jilid sejak debut.

"Saat ini IHSG berpeluang bergerak turbulence karena mulai terbukanya ARA dari CDIA," ujar Michael, Selasa (29/7/2025).

Ia menambahkan, dengan kapitalisasi pasar CDIA yang kini telah mencapai ratusan triliun rupiah, dampaknya terhadap pergerakan IHSG tidak bisa diabaikan.

"Mengingat market cap yang sudah berada di angka Rp228 triliun, CDIA berpotensi menyumbang besar terhadap volatilitas IHSG," tuturnya.

Kendati demikian, Michael menilai masih ada faktor penyeimbang dari saham-saham berkapitalisasi besar lainnya yang menjadi penopang indeks.

"Namun, jika kita lihat saham yang berbobot lain seperti DSSA, DCII, BREN, dan BRPT serta TPIA, IHSG berpotensi retrace terbatas," imbuh Michael.

Ia juga memaparkan level teknikal penting yang perlu dicermati oleh pelaku pasar. "Support IHSG saat ini ada di 7.515 dan 7.469," katanya.

Peluang penguatan indeks masih tetap terbuka, terutama jika melihat struktur gelombang pergerakan teknikal saat ini. "Peluang untuk IHSG bergerak ke pucuk wave 3 yaitu 7.800 masih terbuka," demikian Michael menutup analisisnya.

Dari pasar global, sentimen positif dari kesepakatan dagang terbaru mulai memudar, dengan fokus investor kini bergeser ke pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung di Stockholm.

Kesepakatan akhir pekan lalu antara Presiden AS Donald Trump dan Komisi Eropa menetapkan tarif 15 persen atas barang-barang Uni Eropa, setengah dari ancaman tarif awal, sehingga meredakan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas.

Kesepakatan tersebut mengikuti perjanjian antara AS dan Jepang pekan lalu. Sementara itu, pejabat AS dan China dijadwalkan melanjutkan pembicaraan tarif di Stockholm pada Selasa, dengan tujuan memperpanjang gencatan dagang mereka selama 90 hari lagi.

Namun, perwakilan dagang AS menyebutkan bahwa tidak ada terobosan besar yang diharapkan dalam pembicaraan dengan China, dan diskusi hanya akan berfokus pada pemantauan serta implementasi komitmen yang sudah ada.

Sementara itu, pelaku pasar menanti sinyal baru soal arah kebijakan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve (The Fed) pekan ini.

The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen saat pertemuan dua harinya berakhir pada Rabu (30/7). Pasar masih memperhitungkan kemungkinan adanya penurunan suku bunga pada September mendatang. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement