IDXChannel - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pelaksanaan aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan 27 Juni 2022 lalu.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan sebanyak 5,98 miliar saham, dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham. Dalam rights issue ini, perseroan mengincar dana sebesar Rp598,86 miliar.
“Setiap pemegang 10 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada 25 November 2022 pukul 16.00 WIB, berhak atas 167 HMETD, di mana setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham,” demikian tertulis dalam prospektus perseroan, dikutip Rabu (2/11/2022).
Sementara itu, Ir. Gafur Sulistyo Umar, MBA selaku pemegang saham utama OASA, berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 3,29 miliar saham atau setara 55,01% dari jumlah penawaran, dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp329,40 miliar.
Bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue ini, PT International Labuan Resources, yang akan mengambil bagian apabila setelah pemesanan lebih dari para pemegang HMETD terdapat sisa saham.
PT International Labuan Resources sebagai akan mengambil bagian sebanyak-banyaknya 2,69 miliar saham atau sebesar Rp269,45 miliar, setara dengan 44,99% dari jumlah penawaran.
Perseroan akan menggunakan sekitar Rp89 miliar dari dana hasil rights issue, untuk mengakuisisi 99,995% saham PT Indoplas Makmur Lestari. Kemudian, sebesar Rp69 miliar akan digunakan untuk peningkatan setoran modal kepada PT Indoplas Makmur Lestari (IML).
IML selanjutnya akan melakukan peningkatan setoran modal sebesar Rp69 miliar kepada PT Indoplas Karya Energi (IKE), dan digunakan oleh IKE sebagai modal kerja, sehubungan dengan biaya persiapan proses pengerjaan FPSA DKI Jakarta Wilayah Layanan Barat.
Selanjutnya, sekitar Rp9 miliar akan digunakan untuk pembelian 1 unit kantor Strata Office Suites Unit No. 03/10/B di Kompleks Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta.
Lalu, sekitar Rp340,5 miliar akan digunakan untuk peningkatan setoran modal kepada PT Telesys Indonesia (TI), yang selanjutnya akan digunakan oleh TI sebagai modal kerja untuk pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylene Glycol, serta pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Bangka Belitung.
Adapun, sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk membiayai kegiatan operasional, dan dalam rangka pengembangan usaha sehubungan dengan aktivitas koordinasi oleh perseroan sebagai perusahaan holding.
(SLF)