Marjin Laba Bruto turun menjadi 25,6% di Semester 1/2022 dari 31,4% di Semester 1/2021. Untuk mengurangi biaya energi, Perseroan terus meningkatkan pemakaian konsumsi bahan bakar alternatif dari 12,2% pada akhir 2021 menjadi 17,6% pada Juni 2022, termasuk peningkatan penggunaan batu bara berkalori rendah (LCV) dari 88% menjadi 90%.
Beban Usaha juga naik sebesar 1,2% dari Rp1.485,6 miliar menjadi Rp1.503,4 miliar disebabkan oleh kenaikan biaya transportasi dan penyusutan dari penambahan aset-aset sewa pada 2022.
Akibatnya, marjin Laba Usaha turun dari 9,6% menjadi 4,8% dan marjin EBITDA berkurang dari 19,2% menjadi 13,3% pada Semester 1/2022.
Antonius melanjutkan, perseroan mencatatkan Pendapatan Keuangan–Neto yang lebih rendah yaitu Rp76,8 miliar di Semester 1/2021 menjadi Rp25,6 miliar, atau lebih rendah 66,7% yang disebabkan oleh suku bunga keseluruhan yang lebih rendah di Semester 1/2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Beban Pajak Penghasilan–Neto turun 47,2% dari Rp144,3 miliar menjadi Rp76,1 miliar disebabkan
oleh penurunan laba. Sehingga dari angka keuangan di atas, Laba Periode Berjalan turun 50,3% dari Rp586,6 miliar menjadi Rp291,5 miliar untuk Semester 1/2022.