sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indomaret Bukukan Pendapatan Rp100,37 Triliun di 2022

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
28/06/2023 06:06 WIB
Dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen, pihak DNET menyertakan capaian kinerja Indomaret dalam laporan keuangannya pada periode 2022 lalu.
Indomaret Bukukan Pendapatan Rp100,37 Triliun di 2022 (foto: MNC Media)
Indomaret Bukukan Pendapatan Rp100,37 Triliun di 2022 (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indomarco Prismatama, perusahaan pengelola jaringan ritel F&B dengan brand Indomaret, sukses membukukan pendapatan hingga Rp100,37 triliun di sepanjang 2022 lalu.

Nilai tersebut terhitung tumbuh sebesar 10,78 persen dibanding realisasi pendapatan perusahaan pada 2021 lalu. Dari capaian pendapatan tersebut, Indomaret sukses menyisihkan laba bersih sebesar Rp2,38 triliun.

Demikian disampaikan oleh PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) sebagai induk usaha Indomaret, dalam paparan publik perusahaan, yang digelar pada Selasa (27/6/2023).

Dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen, pihak DNET menyertakan capaian kinerja Indomaret dalam laporan keuangannya pada periode 2022 lalu.

"Sepanjang tahun lalu, Indomaret telah menambah lebih dari 1.600 gerai baru dan lebih dari satu distribution center (DC)," ujar Direktur Utama DNET, Haliman Kustedjo, dalam paparan publik.

Dengan tambahan tersebut, menurut Haliman, maka kini secara keseluruhan Indomaret telah memiliki total toko sebanyak 26.637 toko. Jumlah tersebut terdiri dari 21.251 toko yang dikelola sendiri serta 5.386 toko waralaba, dengan mitra sebanyak lebih dari 4.900 mitra terwaralaba. 

Tak hanya Indomaret, DNET juga mengumumkan update capaian kinerja deretan anak usaha lainnya, seperti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dengan kepemilikan saham sebesar 25,77 persen, dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebesar 35,84 persen.

Haliman menjelaskan, deretan anak usaha tersebut diharapkan dapat menopang kinerja DNET yang selama ini masih cukup mengandalkan kontributor utama dari bisnis serat optik lewat salah satu anak usahanya, yaitu PT Mega Akses Persada (MAP/ FiberStar).

Karenanya, sebagai backbone bisnis perusahaan, DNET kini telah berupaya menggenjot kinerja MAP, seiring keyakinan bahwa prospek bisnis layanan infrastruktur berbasis serat optik masih sangat menjanjikan.

Tak tanggung-tanggung, DNET menargetkan adanya penambahan sambungan pelangggan baru (Home Connected) hingga 500.000 unit, atau tumbuh sebesar 47,36 persen dari periode sama tahun lalu.

Target penambahan tersebut disesuaikan dengan asumsi gelaran kabel yang hingga akhir tahun nanti diperkirakan dapat mencapai kurang-lebih 42.832 km.

"Target tersebut kami dasarkan pada potensi pasar dan realisasi sambungan baru, yang per Desember 2022 mencapai 339.312 unit, atau ada pertumbuhan 25,8 persen dibanding realisasi 2021," tegas Haliman. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement