Kepala BPS menjelaskan, bahwa pandemik Covid-19 ini telah menciptakan Efek domino dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial, masalah ekonomi yang dampaknya menghantam seluruh lapisan masyarakat.
“Pandemi covid19 telah menciptakan efek domino dari masalah kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi yang menghantam umkm hingga korporasi,” ujar Suhariyanto.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal II-2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,55%, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,69%. Sementara itu kelompok Pulau Maluku dan Papua mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 2,36%, walaupun kontribusinya terkecil (kurang dari tiga persen) dibanding kelompok pulau lainnya.
Kemudian, pertumbuhan diperkirakan melambat tipis sekitar minus 1,55% yoy dari kuartal II-2019 yang tercatat 8,2%yoy seiring dengan realisasi laju pertumbuhan belanja Kementerian atau lembaga yang tercatat melambat menjadi minus 2,9% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,9% yoy.
“Surplus neraca perdagangan pada kuartal II-2020 dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya mengindikasikan bahwa net ekspor pada komponen PDB di kuartal II-2020 diperkirakan cenderung meningkat dibandingkan net ekspor pada kuartal kedua 2019 , di mana laju impor non-migas pada kuartal II-2020 tercatat terkontraksi minus 16,5% yoy sementara ekspor non-migas tercatat terkontraksi minus 11,3% yoy," katanya.