“Jadi revenue yang turun ini tidak dapat menutupan beban operasi yang fiks. Yang kedua, other income-nya juga turun,” terang Yohanes.
Meski tak banyak laba yang masuk kantong dalam tiga bulan pertama, perseroan masih mempunyai retained earnings atau saldo laba mencapai Rp199,43 miliar, yang notabene adalah hasil akumulasi profit pada beberapa periode sebelumnya.
Direktur Utama BOLA, Yabes Tanuri menegaskan, perseroan masih fokus melakukan pembinaan talenta muda klub melalui Bali United Academy dan Bali 7s International Youth Tournament.
Dalam urusan bisnis, Yabes menilai, langkah ini dapat mendorong keberlangsungan bisnis perusahaan di masa depan.
Kendati performa bottom line BOLA terpangkas signifkan sepanjang kuartal I ini, perseroan optimistis mampu merealisasikan earnings per share (EPS) bagi pemegang saham hingga akhir tahun.