Dengan demikian, total potensi injeksi dana dari AKUN dan hasil seluruh dana aksi korporasi ini ke kas INET bisa mencapai Rp3,2 triliun. Hal ini menandakan keyakinan penuh terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Dana hasil rights issue ini rencananya digunakan untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Sebanyak Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha, GPI, untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Selain itu, dana juga dialokasikan untuk PFI sebesar Rp213,44 miliar untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT JMP, IAB sebesar Rp135 miliar untuk modal kerja FTTH di Pulau Jawa, dan sisanya untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya overhead lainnya.
Dalam aksi korporasi ini, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6, yang bisa dikonversi menjadi saham baru pada periode 3 Juni 2026-1 Desember 2028. Potensi tambahan dana dari waran ini mencapai Rp921,6 miliar.
(Rahmat Fiansyah)