"Pertanyaan paling bernilai saat ini adalah seberapa kuat cara The Fed mengerem ini," kata Ekonom University of Cincinnati, Hernan Moscoso Boedo, dilansir ABC News, Rabu (13/7/2022).
Suku bunga yang tinggi akan mendongkrak mata uang USD di perdagangan, terutama setelah didorong rilis data non farm payroll pada Jumat kemarin (8/7) yang melonjak di atas prediksi para pelaku pasar.
Kenaikan USD juga akan semakin meningkat berkat sifatnya sebagai safe haven investor dari aset berisiko di pasar ekuitas
Dolar yang tinggi bakal semakin menenggelamkan Rupiah lebih dalam, dan dapat menjadi katalis negatif bagi makro dalam negeri.
(IND)