"Hal ini mengindikasi arah inflasi AS akan akan melambat dan meningkatkan harapan bahwa The Fed mungkin mendekati akhir dari siklus pengetatan," ulasnya.
Kemudian di Singapura, bank sentral tetap mempertahankan kebijakan moneternya karena inflasi intinya tetap pada level tertinggi dalam 14 tahun. Sebelumnya Singapura mengalami kontraksi perekonomian 0,7% QoQ dan pertumbuhan marjinal positif sebesar 0,1% YoY.
Untuk indeks sektoral ditutup mayoritas hijau pada sesi I. Penguatan terbesar dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 0,85% diikuti oleh sektor industri dasar sebesar 0,76%. Sementara itu indeks transportasi dan logistik mengalami pelemahan terdalam sebesar 0,95%.
"Penguatan pada sektor teknologi didorong oleh pergerakan saham GOTO yang naik sebesar 2,20%, dikarenakan kepemilikan saham GOTO oleh Softbank masih relatif besar senilai 7,79% pada akhir kuartal 2023 atau setara dengan Rp8,7 triliun," paparnya.
Sementara itu, pelemahan sektor transportasi dan logistik disebabkan oleh rencana pemerintah untuk pelarangan truk selama 12 hari pada libur lebaran yang dinilai terlalu lama bagi para pelaku usaha.