IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 105 poin di level Rp 14.765 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor pemicu mata uang garuda ini menguat karena inflasi Amerika Serikat (AS) turun menjadi 8,5 persen di bulan Juli 2022. Namun, capaian inflasi ini masih mendekati level tertinggi selama beberapa dekade.
"Laju kenaikan harga turun di AS pada Juli karena harga gas menurun. Hal ini menurunkan tingkat inflasi tahunan menjadi 8,5 persen, masih mendekati level tertinggi multi-dekade tetapi lebih rendah dari puncak 4 dekade yang dicapai pada Juni 2022 sebesar 9,1 persen," terang Ibrahim dalam rilis hariannya, Kamis (11/8/2022).
Lanjut dia mengatakan, meski angka inflasi AS pada bulan Juli masih tinggi, namun menunjukkan penurunan signifikan dari tingkat tahunan sebesar 9,1 persen yang tercatat di bulan Juni dan akan meningkatkan harapan bahwa inflasi akhirnya mencapai puncaknya di AS.
"Menurunnya inflasi di AS berdampak terhadap harga minyak mentah dunia. Saat ekonomi AS bergeliat, maka permintaan energi akan naik. Jadi wajar saja harga minyak ikut terungkit. Dan ini merupakan sinyal negatif terutama bagi Indonesia, karena harga bahan bakar minyak (BBM) akan ikut melonjak," papar Ibrahim.