Berdasarkan data statistik Korea Selatan, indeks harga konsumen (CPI) mengalami kenaikan sebesar 5,6 persen pada bulan September dibandingkan bulan September tahun lalu.
Namun, hal ini tetap menjadi perlambatan kedua secara berturut-turut secara bulanan, mengingat pada Agustus, inflasi Korsel tercatat menjadi 5,7 persen, yang menjadi perlambatan pertama dalam tujuh bulan terakhir.
Dengan kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserves (The Fed) yang terus memperketat kebijakan suku bunganya secara agresif, para ekonom Korea Selatan berekspetasi agar BoK turut mengimbanginya dengan kembali menaikkan suku bunganya pada minggu depan, bahkan dengan porsi kenaikan yang lebih besar dari 50 basis poin, seperti yang biasa dilakukan selama ini.
"Saya pikir tekanan inflasi secara keseluruhan telah melewati puncaknya di Korea Selatan, tetapi Bank of Korea tidak membuat keputusan kebijakan hanya pada angka inflasi tetapi harus mempertimbangkan kebijakan AS dan nilai tukar mata uang asing," ujar Ekonom di Investasi Keuangan DB, Moon Hong-cheol, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (5/10/2022).
Sebelumnya, BoK telah menaikkan suku bunga dengan total dua persen sejak Agustus tahun lalu, dari rekor terendah 0,5 persen, demi menghadapi tekanan inflasi yang terjadi.