Dengan demikian, AADI berpotensi meraup dana segar mencapai Rp4,32 triliun.
Seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk beberapa hal.
Pertama, sekitar 40 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada anak usahanya, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP), untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya.
Kedua, sekitar 15 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia (AI).