Anggie Ariesta
IDXChannel - Pasar obligasi Indonesia sangat menarik bagi para investor asing. Per Maret 2021, investor asing memegang sekitar 22,9 persen dari total obligasi pemerintah yang beredar di pasar sekunder.
Pefindo menyatakan peran Bank Indonesia masih cukup sentral dalam meredam gejolak tekanan jual yang berlangsung dalam skala signifikan. Pefindo menilai kapasitas investor domestik untuk menyerap permintaan masih perlu ditingkatkan, dengan demikian pasar bisa lebih siap untuk menghindari fluktuasi yang berlebihan akibat sentimen negatif dengan intervensi otoritas yang lebih sedikit.
Ekonom PT Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan, investor asing masih melirik pasar obligasi Indonesia dikarenakan ada imbal hasil yang tinggi. Hal itu juga didorong dengan nilai tukar rupiah yang cenderung stabil.
"Kalau diantara negara berkembang, Indonesia salah satu negara tujuan yang paling menarik karena memang di kita imbal hasilnya tinggi, kemudian dalam beberapa bulan terakhir Rupiah juga stabil artinya ga terlalu fluktuatif resiko currency risk nya relatif minimal," katanya dalam Market Review IDX, Selasa (26/10/2021).
"Dari segi yield juga kita paling gede ya sekitar 6 persen kalo pesaing terdekat kita di Asia itu India. Cuma beberapa tahun terakhir inflasi India cukup tinggi jadi kalau segi yield nya lebih baik daripada India," imbuhnya.
