Sri Mulyani ini juga menyampaikan kebijakan yang akan banyak ditunggu adalah penanganan terkait negara berpenghasilan menengah (middle income country) khususnya China.
Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Zoellick, ada isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sementara pada masa Jim Kim, perhatian tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim.
“Mungkin di era Malpass, dia akan lebih concern pada koefisien gini, inequality, kebijakan bagaimana negara bisa berkembang optimal dengan intervensi minimal,” pungkasnya.
Beberapa hal tersebut, menurutnya perlu diputuskan karena membawa pengaruh besar bukan hanya kepada staf Bank Dunia tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan. Dia mengungkapkan sebagai klien Bank Dunia, dirinya senang pimpinan Bank Dunia peduli terhadap isu korupsi.
"Saya melihat global public goods akan sangat penting. Isu perubahan iklim, dan bagaimana Bank Dunia bisa bekerjasama dengan semua klien karena Bank Dunia adalah bank yang memiliki karakteristik unik. Klien-klien sendiri punya kerjasama dengan negara multilateral lain," tuturnya. (*)