Singapura dan Indonesia sudah resmi menyepakati kerja sama perdagangan listrik rendah karbon. Pada tahap awal atau kurun waktu 2026-2027, pemerintah melalui developer akan menyuplai green electricity sebesar 2 Gigawatt (GW).
Total listrik yang dibutuhkan Singapura hingga 2035 mencapai 4 GW. Dari nominal green electricity itu, 50 persen akan diimpor dari Indonesia.
Terkait dengan pembangunan pabrikan surya panel, ada lima developer Indonesia dan lima lainnya dari Singapura yang nantinya memasang 11 gigawatt kapasitas panel surya dan 21 gigawatt baterai penyimpanan energi di Indonesia. Komitmen tersebut disepakati melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI).
Lima developer terdiri atas tiga perusahaan yang tergabung dalam konsorsium Pacific Medco Solar Energy. Lalu dua lainnya, yaitu Adaro Clean Energy dan Energi Baru TBS.
Sementara itu, lima perusahaan Singapura adalah Seraphim Solar System, LONGi Solar Technology, IND Solar Tech, Sungrow Power Supply, dan Huawei Tech Investment.
(Fiki Ariyanti)