sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inilah Definisi dan Contoh Pom-Pom Saham dalam Dunia Investasi

Market news editor Hafizh Kurniawan
10/01/2023 16:28 WIB
Informasi mengenai definisi dan contoh pom-pom saham menarik untuk dibahas. Di era penggunaan sosial media dengan intensitas tinggi di beberapa tahun terakhir.
Inilah Definisi dan Contoh Pom-Pom Saham dalam Dunia Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)
Inilah Definisi dan Contoh Pom-Pom Saham dalam Dunia Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)

Contoh Kasus Pom-Pom Saham

Masih dalam pembahasan definisi dan contoh pom-pom saham. Biasanya oknum influencer yang melakukan pom-pom saham sudah memiliki saham tertentu yang dibeli dengan harga rendah. Sehingga ketika pengikutnya mulai berbondong-bondong membeli saham tersebut, harganya berangsur-angsur naik, kemudian ia pun menjual sahamnya untuk mendapat keuntungan (capital gain) yang besar.

Inilah Definisi dan Contoh Pom-Pom Saham dalam Dunia Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)

Saham yang dipromosikan oknum pom-pom saham tidak jarang merupakan saham gorengan yang berkapitalisasi kecil dan histori yang tidak likuid. Hal ini akan semakin merugikan investor lain jika si pelaku memiliki saham dalam jumlah besar.

Saat ia menjual seluruh sahamnya, tentu harga saham tersebut akan turun. Orang yang termakan oleh pom-pom saham dan baru membeli di harga yang cukup tinggi, kemungkinan belum sempat menikmati keuntungannya justru akan berpotensi mengalami kerugian (capital loss), karena harganya sudah bergerak turun.

Tips Terhindar dari Pom-Pom Saham

Dalam topik definisi dan contoh pom-pom saham kali ini, terdapat beberapa tips untuk para investor retail agar tidak terjebak dengan pom-pom saham dari oknum influencer.

1. Tetapkan Tujuan Investasi

Setiap investor, termasuk investor retail harus memiliki tujuan keuangannya akan digunakan dan diarahkan kemana. Hal ini agar tidak mudah tergiur dengan rekomendasi dan iming-imingan keuntungan yang disampaikan oleh oknum influencer.

2. Pahami Risiko Investasi

Perlu diingat selalu bahwa setiap investasi memiliki risiko. Investor harus memahami risiko dan profil produk yang nantinya akan dipilih, termasuk profil risiko investasi diri sendiri seperti apa harus dapat dipahami.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement