IDXChannel - PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya mengurangi utang dalam neraca perseroan. Pada akhir ini, utang Intiland ditargetkan tersisa Rp3,5 triliun.
Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, posisi utang dan beban bunga perseroan terus berkurang dalam tiga tahun terakhir sejalan dengan strategi efisiensi pembiayaan (deleveraging).
"Langkah ini menjadi prioritas penting untuk menurunkan beban utang dan bunga, meningkatkan efisiensi, serta menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan," katanya lewat keterangan resmi dikutip Minggu (31/8/2025).
Strategi efisiensi pembiayaan ini meliputi pelunasan, pengurangan, dan refinancing pinjaman berbunga tinggi, serta divestasi aset non-core. Menurut Archied, menurunnya jumlah utang dan beban bunga mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam memperkuat struktur keuangan sekaligus menjaga stabilitas finansial.
Baru-baru ini, Intiland melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2022 senilai Rp250 miliar. Pelunasan ini dilakukan sesuai jadwal jatuh tempo pada 25 Agustus 2025 dengan menggunakan kas internal.