1. Dividen Tunai (Cash Dividend)
Sesuai namanya, dividen tunai adalah pembayaran dividen dalam bentuk tunai kepada semua pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki masing-masing anggota.
2. Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen jenis ini dibayarkan oleh perusahaan dengan mengeluarkan saham baru kepada para pemegang saham. Pembayaran ini berdasarkan jumlah saham yang sudah dimiliki investor atau pemegang sahamnya.
Intip Cara Jurnal Pembagian Dividen yang Perlu Diketahui Investor. (FOTO : MNC MEDIA)
3. Dividen Properti (Property Dividend)
Dividen properti dibayarkan dalam bentuk properti kepada para pemegang saham. Properti ini dapat berupa persediaan, aset, kendaraan, dan sebagainya.
Perusahaan akan mencatat properti yang dibagikan sebagai dividen pada nilai pasar wajar karena dapat berbeda dari nilai buku dan kemudian mencatat selisihnya sebagai keuntungan atau kerugian.
4. Dividen Skrip (Script Dividen)
Dividen jenis ini dibayarkan dalam bentuk surat janji utang kepada pemegang saham dengan jangka waktu yang disepakati antara perusahaan dan pemegang saham.
5. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen likuidasi adalah dividen yang mengembalikan modal awal yang dikontribusikan oleh pemegang saham sebagai ekuitas perusahaan. Jenis dividen ini umumnya terjadi saat perusahaan bangkrut atau akan mengakhiri bisnisnya.
Perhitungan Dividen
Sedikit membahas mengenai perhitungan dividen. Pada definisi pembagian dividen, terdapat keterangan bahwa pembagian berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Lalu, bagaimana cara menghitung pembagiannya?
Ada tiga komponen dalam rumus penghitungan dividen, yaitu laba bersih perusahaan, dividend payout ratio (DPR), dan jumlah saham yang beredar (untuk perusahaan yang tidak go public).
Untuk mencari tahu pembagian dividen per saham, harus mencari tahu besaran dividen total perusahaan, dengan rumus sebagai berikut: