Dividen total= Laba bersih x DPR (%)
Kemudian, hitung dividen per saham dengan rumus ini:
Dividen per saham= Total dividen: saham yang beredar
Contoh Perhitungan Pembagian Saham
Suatu perusahaan memiliki saham beredar sebanyak 30.000.000 lembar per saham yang mencetak laba bersih sebesar Rp3.000.000.000. Kebijakan pembagian dividen perusahaan tersebut adalah sebesar 30% dari laba bersih.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka perhitungan dividennya adalah:
Dividen total= Laba bersih x DPR (%)
Dividen total= Rp3.000.000.000 x 30%
Dividen total= Rp900.000.000
Lalu, hitung besaran pembagian dividennya:
Dividen per saham= Laba total: saham yang beredar
Dividen per saham= Rp900.000.000: 30.000.000
Dividen per saham= Rp30/lembar saham
Pencatatan Jurnal Pembagian Dividen
Terjadinya aktivitas pembagian dividen dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal. Pencatatan ini akan disebut sebagai jurnal dividen. Pada pembagian jenis dividen yang umum, yaitu dividen tunai, pencatatan jurnal melibatkan akun kas, laba, dan utang dividen. Mari melihat contoh kasus untuk memahami jurnal dividen.
Contoh kasus:
Pada tanggal 15 Desember 2021, PT JKL memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp150/lembar sebanyak 2000 lembar, yang berarti totalnya sebesar Rp300.000. Lalu pada tanggal 29 Desember 2021, dividen tersebut dibayarkan kepada para pemegang saham.
Bagaimana pencatatan jurnalnya?
Jurnal dividen pada tanggal 15 Desember:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
15 Desember 2021Laba DitahanRp300,000
Utang DividenRp300,000
Jurnal pembagian dividen pada tanggal 29 Desember 2021:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
29 Desember 2021Utang DividenRp300,000
Kas/BankRp300,000