Mengutip Forbes, keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. Eka Tjipta Widjaja merupakan imigran China yang datang ke Indonesia pada 1932 dan memulai usahanya dengan menjual biskuit saat remaja di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia pun membangun CV Sinar Mas. Sinar Mas Group pun berkembang menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, yang bergerak di berbagai sektor, seperti pulp dan kertas, agribisnis dan food, keuangan, developer dan real estate, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta kesehatan dan pendidikan.
Eka Tjipta tercatat memiliki perusahaan penghasil kelapa sawit terbesar dunia, Golden Agri-Resources, dengan kepemilikan saham mayoritas. Dia juga menguasai mayoritas saham Sinar Mas Multiartha.
Selain itu, juga memiliki bisnis yang bergerak di bidang properti, yakni Sinarmas Land, Bumi Serpong Damai, Duta Pertiwi, Indah Kiat Pulp & Paper dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, serta pembangkit tenaga listrik, tambang batu bara, dan telekomunikasi melalui Smartfren Telecom. Perusahaan properti yang dimilikinya menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Sementara sejumlah perusahaan Sinar Mas Group sebagian mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut, di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSA), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI).