Sebagai perusahan pemain bisnis kaca dunia, Menteri Investasi menegaskan bahwa investasi Xinyi Group ini merupakan bukti tingginya kepercayaan investor kepada Pemerintah Indonesia.
“Kami menandatangani MoU dan perjanjian kerja sama dalam membangun ekosistem hilirisasi di Rempang, Kawasan Batam dengan rencana investasi sebesar USD11,6 miliar. Investasi Xinyi Group di Batam ini untuk membangun kaca dan solar panel, serta akan memakai tenaga kerja Indonesia sekitar 35 ribu orang. Arahan Bapak Presiden agar segera eksekusi dan menjalankan percepatan agar proses hilirisasi terjadi," kata Bahlil dikutip dari laman resmi Kementerian Investasi/BKPM.
“Ini (fasilitas di Batam) akan menjadi pabrik terbesar kedua di dunia setelah China. Kalau kita sudah berhasil membangun sistem hilirisasi dari nikel. Output produknya hampir 95 untuk ekspor, karena pasarnya adalah luar negeri,” jelas Bahlil.
Rencana investasi di Batam merupakan proyek kedua di Indonesia. Sebelumnya, Xinyi Group melakukan investasi tahap pertama untuk basis manufaktur kaca komprehensif berskala besar di Kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) Gresik tahun lalu yang menelan investasi sebesar USD700 juta. (ADF)