IDXChannel - Keputusan bank sentral Amerika Serikat yang awalnya akan dijeda terlebih dahulu, ternyata rilis dari data pertumbuhan ekonomi pada pekan lalu tumbuh diatas 2%. Bergerak positif, banyak pihak menilai AS sudah bebas dari jurang resesi namun suku bunga tetap naik 75 basis poin.
Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, pertumbuhan ekonomi Amerika memang meningkat secara quarter to quarter karena di kuartal sebelumnya mengalami penurunan, namun secara year on year belum pernah mengalami penurunan alias masih tumbuh positif.
"Jadi ini mungkin yang menjadi suatu pertimbangan The Fed juga semalam masih menaikkan suku bunganya 75 basis poin karena dianggap tekanannya belum cukup tinggi dari segi misalnya data ketenagakerjaan," jelas Robertus dalam Power Breakfast IDX, Kamis (3/11/2022).
Menurut dia, The Fed masih berpatokan untuk menurunkan nilai inflasi sampai ke 2% lagi, dimana hari ini masih cukup jauh dan akan segera diumumkan yang masih di kisaran 7-8% secara yoy.
Adapun yang menekan pergerakan pasar selain tingkat suku bunga, lanjut Robertus, ketua The Fed mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan kita berhenti dulu untuk menaikkan suku bunga.