IDXChannel - Konsensus pasar yang disurvei Bloomberg mengestimasi penurunan harga batu bara di kisaran USD118-USD126 per ton pada 2024-2025.
Market dinilai masih pesimis harga emas hitam ini bakal terdongkrak seiring transisi terhadap energi terbarukan (EBT) dan normalisasi harga sejak 2022.
Riset Stockbit Sekuritas membaca pesimisme ini sebagai peluang bagi investor untuk meraup kentungan atau setidaknya mengambil posisi terhadap saham-saham sektor energi.
Transisi EBT dinilai masih lambat dalam prosesnya saat terdapat peningkatan kebutuhan listrik dari kendaraan listrik (EV), data center, dan teknologi kecerdasaran buatan (AI). Periode ini, terang Stockbit, dapat memperpanjang relevansi penggunaan batu bara.
“Ekspektasi konsensus terhadap sektor batu bara terlalu pesimistis, yang tercermin dari estimasi kinerja dan rating analis. Menurut kami, pesimisme ini dapat memberikan peluang bagi investor,” tulis riset tersebut, Selasa (23/7/2024).