"Untuk saat ini, emas masih terjebak dalam situasi di mana belum ada faktor konkret yang mampu mengembalikan minat investor ke pasar," ujar Kepala Riset Logam di BoA, Michael Widmer, dalam webinar 2025 Outlook pekan lalu.
Sementara itu, analis Citi Research memperkirakan prospek jangka panjang emas tetap kuat.
Dalam laporannya, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (10/12), bank asal AS ini menilai harga emas masih berpeluang naik, didukung oleh melemahnya pasar tenaga kerja AS, suku bunga tinggi yang membebani pertumbuhan ekonomi, serta meningkatnya permintaan terhadap ETF.
Selain itu, tema jangka panjang seperti meningkatnya tingkat utang global dan tren "de-dolarisasi" juga dinilai memberikan dukungan struktural bagi komoditas ini.
Citi mempertahankan pandangannya yang bullish terhadap emas, dengan target harga USD2.800 per troy ons dalam tiga bulan dan USD3.000 per troy ons dalam enam hingga 12 bulan mendatang. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.