Menurut Iwan, pihaknya telah memilih fokus pada peningkatan produksi nitrogen dan oksigen ke depan.
Hal ini sejalan dengan permintaan pasar yang diyakini terus meningkat, di mana saat ini SBMA telah memproduksi asetilen, argon, karbondioksida (CO2), nitrogen, hingga oksigen.
"Karena semakin banyak potensi pasar, kami melihat potensi peningkatan permintaan untuk produk nitrogen dan oksigen kami. Kapasitas produksi dan peningkatan efisiensi merupakan faktor penting dalam memenuhi permintaan ini," tutur Iwan.
Iwan menjelaskan, pihaknya berharap kelebihan produksi perseroan mampu mengantisipasi peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, petrokimia, dan minyak dan gas, yang sering membutuhkan oksigen dan asetilen.
"Yang paling menggembirakan bagi para investor, adalah pabrik ini beroperasi dengan efisiensi sekitar 60 persen lebih tinggi daripada pabrik sebelumnya, sehingga memberikan margin keuntungan (yang besar) bagi kami," ungkap Iwan.