IDXChannel – Dunia investasi di pasar modal tidak hanya berupa saham, tapi juga beragam produk atau instrumen investasi. Beberapa di antaranya adalah obligasi korporasi dan obligasi pemerintah.
Melansir dari laman website BEI, Rabu (15/8/2023), Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan swasta, BUMD, atau BUMN, sedangkan obligasi pemerintah diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel, dan obligasi dengan prinsip syariah. Sementara itu, obligasi pemerintah terbagi atas obligasi dengan kupon tetap (seri FR - Fixed Rate), obligasi dengan kupon variabel (seri VR - Variable Rate), dan obligasi dengan prinsip syariah atau Sukuk Negara.
Investor bisa membeli obligasi korporasi dan obligasi pemerintah di pasar perdana maupun di pasar sekunder. Jika investor berencana menjual instrumen investasi ini sebelum jatuh tempo, bisa di pasar sekunder, atau di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perantara perusahaan sekuritas atau market maker bank yang menjadi agen penjual (dealer).
Obligasi dikenal sebagai salah satu instrumen investasi dengan risiko yang rendah. Meskipun return yang dihasilkan tidak setinggi investasi high risk seperti saham. Masih banyak investor yang tertarik dengan obligasi karena faktor risiko untuk mengimbangi investasi saham.
Secara definisi, berdasarkan beleid Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan.
Mayoritas pembeli obligasi korporasi dan obligasi pemerintah adalah investor institusi seperti manajer investasi yang mengelola reksa dana pendapatan tetap atau discretionary fund, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan institusi lain.
Hal itu karena nilai nominal pembelian obligasi korporasi dan obligasi pemerintah umumnya besar, tergantung kebijakan tiap perusahaan sekuritas atau dealer. Akan tetapi, terdapat obligasi ritel atau Sukuk Ritel (SUN syariah) yang bisa dibeli dengan nilai nominal yang lebih kecil, yang diperuntukkan khusus bagi investor individu.
Pihak yang menerbitkan efek atau obligasi harus membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi.
Keunggulan obligasi terletak pada nilai investasi yang stabil dan risiko yang rendah. Sehingga investasi ini sangat cocok untuk investor dengan profil konservatif yang tidak mau menerima risiko yang besar.