Setidaknya, sejak perdangangan Senin (13/2) hingga Selasa (21/2), transaksi harian IHSG rata-rata berada di bawah Rp10 triliun.
Pada Senin (13/2), transaksi harian IHSG mencapai Rp8,94 triliun. Bahkan, pada perdagangan Selasa (21/2), transaksi harian IHSG hanya sebesar Rp7,86 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara, hingga Rabu (22/2) pukul 12.33 WIB, transaksi harian IHSG baru mencapai Rp4,86 triliun.
Menanggapi fenomena tersebut, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta berpendapat, penurunan transaksi harian IHSG tersebut turut dipengaruhi oleh faktor eksternal.
“Investor khawatir dengan penetapan kebijakan moneter berkelanjutan dari The Fed pada tahun ini, sehingga sikap hawkish dari The Fed tersebut membuat volatilitas pasar global meningkat, tak terkecuali IHSG,” kata Nafan kepada IDX Channel pada Rabu (22/2).
Ia melanjutkan, The Fed diperkirakan bakal melakukan pengetatan kebijakan moneter mengingat data makro ekonomi di Amerika Serikat (AS) menunjukkan potensi tingginya inflasi di negara tersebut bakal berlanjut kedepannya.
“Sehingga, investor cenderung bersikap hati-hati dan wait and see untuk masuk ke pasar saham seiring dengan volatilitas yang tinggi saat ini,” pungkas Nafan.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.