Seperti HMSP, saham GGRM berusaha rebound dari downtrend panjang pada tahun ini. Secara YtD, saham GGRM sudah melonjak 44,86 persen.
Sementara, Gudang Garam mengalami penurunan laba signifikan, sebesar 50,41 persen yoy menjadi Rp2,77 triliun pada 2022.
Adapun, penjualan perusahaan juga turun 0,16 persen yoy menjadi Rp124,68 triliun di tengah beban pokok naik 2,69 persen menjadi Rp113,58 triliun.
Secara teknikal, GGRM masih gagal menembus resistance terdekat di 27.175 dan saat ini berpotensi menguji support terdekat berupa pivot point dalam grafik harian di 25.125. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.