Di dalam negeri, para ekonom terus melakukan identifikasi mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2021 yang kemungkinan masih cukup bagus. Walaupun banyak perbedaan angka yang diberikan oleh para ekonom dan pemerintah semata-mata untuk mengetahui secara pasti bahwa ekonomi masih tumbuh positif.
"Secara keseluruhan tahun 2021, pihaknya memproyeksikan ekonomi akan tumbuh 3,8 persen, karena adanya kemungkinan risiko akan terjadinya lonjakan kasus di akhir tahun dan pembalikan arah di triwulan keempat sulit terjadi. Walaupun aktivitas ekonomi mengalami peningkatan sejak pelonggaran pembatasan sosial di Agustus 2021, lonjakan pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan terbatas seiring risiko lonjakan kasus masih membayangi hingga akhir tahun ini," katanya.
Dengan demikian, berhasil atau tidaknya tingkat pertumbuhan ekonomi kembali ke level pra-pandemi di 2022 akan tergantung dari seberapa sukses pemerintah dan masyarakat mencapai kedua hal tersebut, terlepas dengan berbagai ketidakpastian yang muncul.
Meski hari ini ditutup melemah, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah lagi di rentang Rp14.290-14.330. (TYO)