sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investor Ritel Membludak saat Pandemi Covid-19, Ini Pemicunya

Market news editor Advenia Elisabeth/MPI
20/09/2022 15:54 WIB
Pada saat pembatasan sosial, masyarakat tidak bisa melakukan banyak aktifitas di luar rumah sehingga uang yang mereka miliki diinvestasikan ke pasar modal.
Investor Ritel Membludak saat Pandemi Covid-19, Ini Pemicunya (Foto: MNC Media)
Investor Ritel Membludak saat Pandemi Covid-19, Ini Pemicunya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut investor ritel tumbuh pesat pada masa pandemi Covid-19. Padahal keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja bahkan roda ekonomi terganggu karena adanya pembatasan sosial. 

"Investor ritel pada Mei 2020 terlihat cukup tinggi terutama di pasar modal. Kita melihat apakah ini menjadi salah satu alasan kenapa di negara-negara lain terjadi capital outflow yang cukup besar terutama di pasar keuangan, pasar modal, dan juga pasar surat utang," ujar Bhima saat mengupas hasil studinya, Selasa (20/9/2022).

Ia menjelaskan pada saat pembatasan sosial, masyarakat tidak bisa melakukan banyak aktifitas di luar rumah sehingga uang yang mereka miliki tertahan untuk dikeluarkan.

"Yang sebelumnya mungkin digunakan untuk mereka rekreasi, jalan-jalan, nonton bioskop, tapi khusus untuk investor ritel mereka menyisihkan sebagian pengeluaran tadi karena nggak bisa kemana-mana selama ada pembatasan sosial. Akhirnya mereka gunakan uangnya untuk berinvestasi atau mencoba berinvestasi," papar Bhima. 

Selain itu, naiknya investor ritel juga didorong oleh kontribusi tingkat suku bunga yang mengakibatkan masyarakat tidak tertarik untuk melakukan simpanan atau tabungan di bank. Ditambah lagi ada potongan admin. 

"Itu juga mendorong sebagian investor ritel untuk mengalihkan dana simpanan yang ada di perbankan meskipun seperti kita tahu investor ritel mungkin tabungannya di bawah 100 juta atau 200 juta misalnya, tapi mereka alihkan untuk berinvestasi ke berbagai instrumen," jelas Bhima. 

Kata dia, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi secara global. Seperti di India dan Uni Eropa kenaikan investor ritel sampai dengan 40%, kemudian di Amerika Serikat pertumbuhannya sampai 25%. 

"Artinya memang sekarang ini bisa kita sebut sebagai era booming of ritel investor," pungkas Bhima. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement