Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 48,11 poin atau 0,80% ke level 6.047 dengan saham-saham disektor transportasi, teknologi, material dasar dan industri hingga keuangan memimpin penguatan.
Investor terlihat optimis menyambut aksi korporasi emiten seperti dividen hingga merger yang terus mulai agresif di tengah masa pemulihan akan krisis kesehatan 2020. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp229,10 miliar dengan saham-saham BBCA, ARTO, TLKM, ASII dan BMRI yang menjadi top net buy value.
Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan. Indeks Nikkei (-0.35%), TOPIX (-0.28%), HangSeng (-0.13%) dan CSI300 (+0.08%) cenderung melemah. Indeks harga konsumen yang melemah meskipun Tingkat inflasi barang pabrik untuk bulan Mei naik ke level tertinggi sejak 2008 menjadi anomali ekonomi di China.
Sehingga China juga mempertimbangkan untuk mengenakan batas harga batubara termal untuk menahan biaya energy yang tinggi saat ini.
Bursa Eropa membuka perdagangan di zona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.03%), FTSE (-0.46%) dan DAX (-0.09%) turun iringi indeks berjangka AS.