Catatan :
- Khusus saham yang IPO atau baru listing, batasannya sebesar 2 (dua) kali dari persentase auto rejection.
- Maksimal pembelian saham sebanyak 50.000 lot atau 5 persen dari jumlah efek tercatat (mana yang lebih kecil). Jika lebih dari itu, maka akan kena auto rejection.
- Sejak pandemi, ARB diubah menjadi 7 persen (auto reject asimetris) untuk menahan penurunan harga saham dan IHSG secara signifikan.
Apa yang perlu diperhatikan investor terhadap saham yang terkena ARA atau ARB? Saham yang sering terkena ARA atau ARB lebih cocok untuk trader yang sudah berpengalaman, terutama yang terbiasa dengan perubahan harga dalam hitungan detik, menit atau jam.
Jika Anda baru saja mulai investasi saham, sebaiknya hindari saham yang terkena ARA atau ARB. Faktor yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan harga saham secara signifikan bisa bermacam-macam, mungkin saja sahamnya kurang likuid sehingga harganya mudah naik atau turun.
Bisa juga ada berita atau rumor yang digunakan oleh bandar untuk menggerakan saham terkait. Jadi, pastikan Anda mengetahui risiko dari saham ARA atau ARB sebelum membelinya yah! (RAMA)