Tetap saja, resesi dapat menekan harga saham, bahkan jika hal itu memaksa The Fed menurunkan suku bunga lebih cepat.
Beberapa investor khawatir bahwa harga saham tidak memperhitungkan penurunan valuasi dan pendapatan perusahaan yang akan terjadi selama perlambatan tajam.
"Kita hanya perlu melihat kembali ke tahun 2001 atau 2008 untuk melihat bahwa perubahan dalam kebijakan Fed saja tidak selalu cukup untuk menghentikan ekonomi pada lintasan yang menurun atau memulai pasar bullish," tulis Keith Lerner, co-chief investment officer di Layanan Penasihat Truist, dalam catatan awal pekan ini.
"Pandangan kami adalah pasar sekarang menyajikan banyak kabar baik dan menyisakan sedikit margin untuk kesalahan," imbuhnya. (NIA)