IPO Jadi Ajang Tambah Modal
Di samping itu, perusahaan start up digital juga dapat menggunakan dana raihan IPO untuk menambah modal kerja yang digunakan guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Sebagai contoh, GOTO yang menggunakan raihan dana IPO sebagai modal kerja seperti akuisisi pelanggan, penjualan, dan pemasaran. Selain itu melalui dana tersebut, GOTO dapat mengembangkan produk hingga melakukan pembaruan teknologi dan inovasi produk.
Sama seperti GOTO, BUKA dan Blibli juga meggunakan raihan dana IPO untuk modal kerja entitas perusahaan.
BUKA misalnya, yang mengalokasikan 33 persen untuk modal kerja perusahaan sedangkan 34 persen lainnya untuk modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia (15 persen), PT Buka Usaha Indonesia (15 persen), PT Buka Investasi Bersama (1 persen).
Sementara Blibli, selain menggunakan raihan dana IPO untuk membayar utang perusahaan, perusahaan e-commerce ini juga menggunakan dana tersebut sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
Namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya, dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan, termasuk pembaruan teknologi.
Sebagaimana disebutkan Dailysocial, melalui dana hasil IPO, sebuah start up dapat berkespansi ke level yang lebih tinggi.
“Meski berpotensi mengantongi dana yang sangat besar, IPO juga punya tantangan lain sebab perjalanan dalam melantai di bursa tidaklah mudah,” tulis Dailysocial.
Menurut risetnya yang bertajuk “Start Up Report 2021-2022 Q1” yang dirilis pada 2 Juni 2022, sejumlah start up Tanah Air memilih untuk melakukan IPO untuk mencari pendanaan baru melalui IPO, termasuk GOTO, BUKA, dan dua emiten teknologi lainnya.
“Dalam bisnis start up, IPO dapat menjadi salah satu exit strategy bagi para investor yang telah mendukung berdirinya sebuah perusahaan sejak awal,” tulis riset tersebut.
Dengan demikian, aksi IPO bisa menjadi pilihan perusahaan start up dalam memperoleh modal tambahan hingga sebagai solusi untuk meringankan utang perusahaan.
Periset: Melati Kristina
(ADF)