Sementara itu setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat versi ADP kemarin, pasar kini kembali melihat potensi pengetatan moneter di Negeri Paman Sam dalam waktu dekat setelah rilis data tenaga kerja AS kemarin.
"Data tenaga kerja yang lebih baik dari prediksi membuat para trader berhati-hati. Mereka mempersiapkan kemungkinan pernyataan tapering atau kenaikan suku bunga dari The Fed, meski tidak dalam waktu dekat" kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (4/6/2021),
Isu tapering kembali muncul setelah Presiden The Fed wilayah Philadelphia, Patrick Harker mengatakan saat ini waktu yang tepat untuk memikirkan mengenai pengurangan QE.
"Kami berencana mempertahankan suku bunga acuan di level rendah dalam waktu yang lama. Tetapi ini mungkin saatnya untuk mulai memikirkan pengurangan program pembelian aset yang saat ini senilai USD120 miliar," kata Harker sebagaimana dilansir Reuters, Kamis kemarin. (TYO)