Alissa Wahid memiliki keinginan dunia yang adil dan damai. Itu sebabnya putri Gus Dur ini aktif menyuarakan HAM dan toleransi antarumat beragama. Ia pun berpegang teguh pada prinsip 'tanpa integritas, tak ada yang mendengarkan; tanpa kepercayaan, tak ada yang mengikuti'.
Sebelumnya, Alissa diketahui sangat berpartisipasi pada kasus persoalan yang membelit warga Rembang terkait ekspansi PT Semen Indoensia di Jawa Tengah. Alissa mendesak pabrik semen raksasa tersebut untuk menghentikan kegiatan pembangunan pabrik semen di Rembang. Melalui media sosial dan jaringan Nahdlatul Ulama (NU), Alissa bergerak mendukung perjuangan Ibu-ibu Rembang.
Selain itu, Alissa juga aktif di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Yogyakarta. Alissa menjadi wakil ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) DIY. Alissa kerap memberikan semangat kepada anak muda NU di berbagai daerah.
Sejak tahun 2019, Alissa menjadi Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK). Gerakan ini sendiri diketuai Menko Polhukam, Mahfud MD. (RAMA)