Untuk di industri menara, ROIC MTEL diproyeksi naik sebesar 20 poin persentase dari 2022-2025. Sementara itu, ROIC kompetitor MTEL diperkirakan cenderung flat dan bahkan menurun.
Dengan ketiga alasan di atas, Morgan Stanley mematok target price MTEL di Rp800/saham dan memproyeksi EBITDA serta laba bersih MTEL untuk tahun 2023 masing-masing sebesar Rp6,8 triliun dan Rp 2,0 triliun.
Untuk diketahui, hingga semester I-2023, EBITDA MTEL telah mencapai Rp 3,4 triliun sementara laba bersihnya tembus Rp 1 triliun atau tumbuh 16% year on year dan 15% year on year dibanding periode yang sama dengan tahun lalu. Dengan demikian capaian kinerja MTEL di paruh pertama 2023 telah sejalan dengan ekspektasi Morgan Stanley. (TSA)