Kedua, pada saat yang bersamaan, penyesuaian harga jual produk perseroan sangat terbatas sebagai akibat menurunnya daya beli konsumen karena inflasi meningkat.
Faktor ketiga, kelebihan pasokan day old chicken (DOC) dan ayam broiler yang berkepanjangan. Perseroan akan menyampaikan laporan keuangan kuartal I-2023 pada akhir bulan ini.
Sekadar informasi, JPFA membukukan penurunan laba tahun berjalan pada 2022 menjadi Rp1,49 triliun. Capaian ini merosot dibanding periode 2021 yang mencapai Rp2,13 triliun.
Padahal perseroan mengantongi kenaikan penjualan dari Rp44,88 triliun di 2021 menjadi Rp48,97 triliun di 2022. Namun demikian, terjadi lonjakan beban pokok penjualan dari Rp36,86 triliun menjadi Rp41,29 triliun, sehingga mengakibatkan laba merosot.
Sementara total liabilitas perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp19,04 triliun pada 31 Desember 2022 dibanding Rp15,49 triliun di periode yang sama 2021. Total ekuitas neto naik tipis dari Rp13,10 triliun menjadi Rp13,65 triliun.
(FAY)