"Untuk investor, saya melihat ini adalah golden moment untuk masuk ke pasar modal, karena jarang terjadi momen koreksi hingga halt [merujuk ke pembekuan perdagangan pada Selasa, 18 Maret lalu] seperti ini. IHSG juga diperdagangkan dengan PE [rasio price-to earnings] 16,29, lebih rendah dari rata-rata selama lima tahun," kata Michael.
Namun, ia tidak menyarankan spekulasi bagi trader jangka pendek di tengah volatilitas tinggi. "Meskipun dalam jangka pendek seorang trader perlu probabilitas, volatilitas hanya akan mengakibatkan chance [peluang] semakin kecil," tuturnya.
Lebih lanjut, ia melihat saham-saham yang mengalami tekanan jual akibat arus keluar dana asing, terutama yang termasuk dalam konstituen indeks global MSCI, seperti saham perbankan besar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan libur bursa pada 28 Maret hingga 7 April 2025. Libur tersebut mencakup Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 pada 28 Maret serta libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah pada 31 Maret hingga 7 April 2025.
Sementara itu, IHSG melemah lebih dari 3 persen dalam sepekan lalu, termasuk peristiwa Selasa kelabu pada 18 Maret 2025, ketika IHSG turun lebih dari 5 persen dan memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit.