IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat tipis pada penutupan perdagangan Kamis (27/3/2025), menjelang libur Lebaran.
Rupiah naik 25 poin atau 0,15 persen ke level Rp16.562 per USD dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Adapun mata uang Garuda pada beberapa sebelumnya sempat mengalami pelemahan.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan rupiah salah satunya terkait dengan rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif 25 persen pada semua mobil dan suku cadang impor mulai 2 April.
Rencana ini menekan dolar dan menimbulkan kekhawatiran di pasar karena dapat berdampak pada permintaan minyak dan stabilitas pasar global.
"Pasar dengan hati-hati menilai potensi dampak tarif ini, karena dapat menyebabkan implikasi ekonomi yang lebih luas yang memengaruhi permintaan minyak dan stabilitas pasar," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (27/3/2025).
Selain itu, ancaman Trump untuk mengenakan tarif pada komoditas lain dan sektor seperti semikonduktor dan farmasi, serta potensi perang dagang dengan negara lain, juga memengaruhi sentimen pasar.
Dari dalam negeri, rupiah berhasi menguat meski Bank Dunia menyoroti kinerja pengumpulan pajak Indonesia yang dinilai buruk. Bank Dunia menyebut rasio pendapatan pajak Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) termasuk yang terendah di dunia.
"Informasi ini (menjadi) sinyal bagus buat pemerintah untuk melakukan pembenahan di perpajakan secara berkala," kata Ibrahim.
Dengan adanya sentimen global dan domestik ini, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya. Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp16.550-Rp16.660 per USD pada perdagangan besok.
(NIA DEVIYANA)