Pada acara peluncuran produk musim semi perusahaan pada tanggal 20 April, Apple memperkenalkan komputer desktop iMac bertenaga Silicon Apple pertama dan tablet iPad Pro baru. Itu juga meluncurkan pelacak barang hilang yang telah lama ditunggu-tunggu yang disebut AirTags. Namun saham Apple merosot 1,3% setelah peristiwa tersebut.
Dengan semakin matangnya bisnis iPhone, investor bertanya-tanya apa pendorong pertumbuhan besar berikutnya untuk saham Apple. Pada kuartal Juni, pendapatan layanan Apple naik 32,9% YoY menjadi USDS17,5 miliar. Layanan termasuk App Store, AppleCare, iCloud, Apple Pay, Apple Music, Apple TV+, Apple Arcade, dan penawaran lainnya.
Sementara itu, Apple menghadapi pengawasan antimonopoli di AS dan Eropa untuk kebijakan App Store-nya, termasuk biaya komisi 30%. Pada 18 November, Apple memangkas tarif komisi menjadi 15% untuk pengembang kecil, mungkin untuk menenangkan regulator. Tapi saham Apple cenderung turun di hari-hari setelah berita itu.
Pada 30 April, komisi antimonopoli Uni Eropa mengeluarkan tuntutan awal terhadap Apple dalam kasus yang diprakarsai oleh keluhan dari Spotify Technology (SPOT). Komisi Eropa menuduh Apple menyalahgunakan posisi dominannya dalam distribusi aplikasi melalui App Store-nya. Saham Apple turun 1,5% karena berita tersebut.
Pada bulan Mei, Apple membela diri di pengadilan federal AS dalam kasus yang dibawa oleh Epic Games, yang menuduh raksasa teknologi itu melakukan praktik bisnis anti persaingan dengan App Store-nya. Hakim dalam kasus ini akan membuat keputusan dalam waktu dekat.