William mencoba membandingkan “tingkat kepanikan” IHSG dengan setiap sentimen yang bermunculan sepanjang bulan November 2022 ini.
"Mulai dari resesi, krisis, perang lanjutan Rusia, KTT G20, data-data ekonomi lainnya, dan menemukan bahwa belum ada satupun dari sentimen tersebut yang memicu terjadinya respon pasar yang signifikan, hal ini terjawab dari memperhatikan nilai transaksi IHSG," ungkapnya.
Oleh karena itu, William kembali menyimpulkan bahwa selama tren IHSG hanya sideways, maka pelemahan IHSG yang mendekati level 7.000 adalah peluang buy on weakness, dan mungkin bisa diterapkan di hampir semua saham.
"Pelemahan di tren sideways ini juga menjadi kesempatan Anda yang ingin mengoleksi saham-saham di harga yang lebih murah sambil menunggu window dressing Q4," tulis William.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar -21,11 poin (-0.30 persen) menuju 7014,38 pada perdagangan hari Rabu 16 November 2022.