IDXChannel - Fenomena window dressing biasanya terjadi pada akhir kuartal saat perusahaan-perusahaan merilis laporan keuangan kuartalan, tepatnya pada bulan Maret, Juni, September dan Desember.
Kebanyakan saham-saham yang mengalami fenomena window dressing tergolong sebagai penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau memiliki kapitalisasi besar.
Efek Window Dressing biasanya ditandai naiknya sejumlah saham dengan kenaikan diatas 5 - 10% hanya dalam satu hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dilansir dari laman resmi MNC Sekuritas, Jumat (15/10/2021), window dressing merupakan strategi yang seringkali dilakukan oleh manajer investasi dan perusahaan terbuka (emiten) untuk mempercantik tampilan portofolio atau performa laporan keuangannya.
Dengan strategi tersebut, tampilan portofolio dana yang dikelola atau laporan keuangan perusahaan menjadi semakin menarik di mata investor maupun pemegang saham.