IDXChannel - PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEI) mengungkapkan alasan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Komisaris Utama BEER Nicho Lieke mengungkapkan, pihaknya ingin petani Cap Tikus yang terlibat dalam produksi dapat memiliki saham perusahaan.
Produsen minuman beralkohol (minol) ini menawarkan sebanyak 800 juta saham atau 20% dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan.
"Dalam memproduksi (minol) Cap Tikus itu hasil petani, dengan IPO kami bisa membuat para petani turut memiliki saham perusahaan. Kami punya 30.000 petani dan perlu mekanisme untuk bisa memiliki (saham) bersama-sama," kata Nicho dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Jumat (6/1/2023).
Selain itu, perseroan memutuskan untuk melantai di bursa karena ingin menjadi profesional dan terbuka. Hal itu dilakukan agar perseroan dapat melakukan pengembangan khusus, terutama untuk melayani wisatawan mancanegara (wisman).
"Khususnya untuk wisman yang datang, kami lihat demand lebih besar daripada suplai ya. Jadi kami perlu melantai di bursa untuk itu," ujar dia.
Nantinya, perseroan akan menggunakan sekitar 5,36% atau Rp9,25 miliar dari dana IPO untuk belanja barang modal berupa tanah dari pihak ketiga (tidak terafiliasi) dengan lokasi di Desa Jetis, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, seluas ±2 hektar. Adapun tujuan pemerolehan tanah ini yaitu untuk membangun fasilitas produksi perseroan.
Kemudian, sekitar 6,23% atau sekitar Rp10,74 miliar akan digunakan untuk melakukan pembangunan fasilitas produksi, diantaranya bangunan pabrik, infrastruktur, gudang bahan baku dan gudang barang jadi. Biaya tersebut belum termasuk pembelian mesin dan peralatan produksi.
Serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, guna mendukung kegiatan usaha, namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.
(DES)