"Secara umum, peristiwa ini menambah ketidakpastian politik di pasar, yang kemungkinan akan mengakibatkan fluktuasi jangka pendek," tuturnya.
Kabar mundurnya Biden dalam Pilpres AS juga mengguncang pasar mata uang dan obligasi. Kekhawatiran terhadap penguatan dolar AS di bawah pemerintahan Trump yang baru, ditambah tarif dan potensi kemenangan besar Partai Republik mulai membebani aset-aset negara berkembang, yang terus terombang ambing di tengah ketidakpastian batas waktu The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Manajer Portofolio di Neuberger Berman LLC, Jennifer Gorgoll menuturkan, dalam waktu dekat, potensi penurunan suku bunga The Fed akan mendominasi pasar, berpotensi melemahkan dolar AS dan menyebabkan penguatan komoditas dan mata uang negara-negara berkembang.
"Hal ini, ditambah dengan risiko bias yang lebih luas terkait dengan perdagangan Trump akan mempersiapkan pasar untuk menghadapi 2025 yang spektakuler, dan kami percaya negara-negara berkembang mungkin akan menjadi penerima manfaat utama dari hal ini," ujarnya.
(FAY)