Penurunan harga CPO disebabkan karena para pedagang mencerna data dari Southern Peninsular Palm Oil Millers Association (SPPOMA) yang menunjukkan produksi pada 1-20 Maret naik sebesar 22,4 persen secara bulanan.
Pada saat yang sama, pasar menunggu angka produksi yang lebih luas dari Asosiasi Minyak Sawit Malaysia untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.
Di negara pembeli utama yakni China, data PMI resmi untuk bulan Maret akan dirilis minggu ini. Untuk minggu lalu, kontrak pembelian sawit menunjukkan penurunan pertama dalam lima, sejauh ini tergelincir sekitar 1 persen, terseret oleh aksi ambil untung (profit taking baru-baru ini.
Ini terjadi setelah harga mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun pada minggu lalu di lebih dari MYR 4.300.
Sementara itu, harga minyak nabati saingan CPO melemah sementara minyak mentah semakin turun karena isu gencatan senjata di Gaza.