Di tempat lain, unit pengolahan minyak sawit terintegrasi pertama di negara pembeli utama, India, telah memulai operasi secara komersial. Ini menandai langkah negara tersebut dalam perjalanan negara tersebut menuju kemandirian minyak nabati.
Nikel
Nikel berjangka (futures) anjlok 1,68 persen di kisaran USD17.045 per ton pada penutupan perdagangan pekan lalu, setelah menyentuh level terendah dalam satu bulan pada tanggal 21 Maret lalu.
Harga nikel sebelumnya dalam tren positif didukung oleh harapan peningkatan permintaan karena investor memperkuat pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga setelah pertemuan bank sentral utama dunia.
Namun, momentum positif ini terbatas karena peningkatan proses persetujuan kuota pertambangan dari produsen utama Indonesia.
Indonesia telah mengeluarkan kuota produksi sebesar 152,62 juta ton bijih nikel sepanjang tahun ini dan diperkirakan akan menyelesaikan prosesnya pada akhir Maret.