"Ya, kesepakatan ini memberikan angin positif untuk emerging market," ujar Michael kepada IDXChannel.com, Selasa (13/5).
Menurut dia, salah satu dampak langsung dari perjanjian ini adalah membaiknya aktivitas perdagangan lintas negara.
"Dengan adanya kesepakatan, ekspor-impor bisa berjalan lebih normal, sehingga yang dikhawatirkan mengenai neraca dagang yang akan defisit karena nilai ekspor yang berkurang menjadi reda,” tuturnya.
Ia juga mencermati adanya pergeseran arus investasi dari Amerika ke kawasan Asia.
"Pasar di AS mulai dinilai terlalu berisiko bagi investor, Sehingga banyak dana keluar dari [indeks] Dow Jones maupun Nasdaq, dan kembali ke negara-negara Asia," kata Michael.