Untuk Divisi Obat Resep, perseroan mencatat kenaikan penjualan bersih 12,2 persen yang didukung segmen obat generik dampak dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pertumbuhan obat specialty. Irawaty memastikan Kalbe akan terus memperkuat posisi di bidang farmasi dengan melanjutkan inovasi obat-obatan biologi, ekosistem onkologi, terapi sel, dan vaksin, serta mendukung program JKN.
"Ke depan, Kalbe juga mengambil langkah mengembangkan penetrasi obat-obatan onkologi di Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk Divisi Produk Kesehatan, penjualan bersih meningkat 6,5 persen didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal dan ekspor. Kalbe tetap fokus pada pengembangan produk kategori preventif dan wellness.
Sementara untuk Divisi Nutrisi, Kalbe mencatatkan penurunan penjualan 2,2 persen, terutama karena kontraksi pada kategori susu bubuk di pasar lokal serta pelemahan daya beli di pasar ekspor. Namun, dia melihat potensi pertumbuhan yang baik pada kategori produk segmen menengah dan beberapa produk non-susu.
Dari Divisi Distribusi dan Logistik, Kalbe membukukan kenaikan penjualan 11,2 persen seiring pertumbuhan kontribusi prinsipal eksternal. Kalbe akan terus mengembangkan bisnis distribusi melalui pengembangan alat kesehatan sebagai sumber pertumbuhan yang berkelanjutan.